Jumat, 30 September 2011

kunjungan ke panti Bina Laras II Cipayung

SELAYANG PANDANG PANTI BINA LARAS II CIPAYUNG
Nama Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2 beralamat di Jl. Raya Bina Marga Cipayung, Jakarta Timur. Panti ini berdiri tahun 1999 dengan Luas Lahan: 5.770 (m2), Luas Bangunan: 2.730 (m2). Panti Sosial Bina Laras  2 Cipayung Jakarta timur berdiri berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta no. CA/6/1/3/1972 bernama Selter Work Shop Panti Sosial Penyantunan Laras 2 Cipayung. Dengan berlakunya Perda no. 11 tahun 1988 tentang ketertiban umum, yang kemudian ditindak lanjuti oleh SK Gubernur DKI Jakarta No. 736 th 1996 tentang organisasi tentang organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial Lingkungan Dinas Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung. Kemudian dengan berlakunya Perda 3 tahun 2001 tentang organisai dan tata kerja perangkat daerah dan sekretaris DPRD, dan melalui SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta no. 41 tahun 2002 tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas  Bintal Kesos Propinsi DKI Jakarta disempurnakan namanya menjadi Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung.
Tugas pokok dan fungsi yaitu menyelenggarakan penyantunan /  rehabilitasi sosial penyandang cacat mental psikotik / eks psikotik terlantar. Jumlah ketenagaan/ staf di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung yaitu 43 orang tetapi yang terjun langsung memberikan perawatan 10 orang. Daya tampung WBS(warga binaan sosial): 250 (jiwa) Jumlah WBS Saat Ini: 498(jiwa)  .Jenis WBS / Klien adalah Penyandang cacat mental psikotik / gangguan jiwa / eks psikotik dengan tingkat gangguan sedang. Para penyandang cacat mental psikotik yang dirawat di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung adalah para psikotik yang masih gelisah, bila WBS sudah proaktif akan diberikan bimbingan sosial keterampilan. WBS yang sudah mandiri akan dipindahkan ke Panti Jeger untuk meningkatkan keterampilan seperti keterampilan membuang sampah, beternak, menanam bunga dan lain sbagainya. Jenis Pelayanan yang ada di panti adalah Perawatan / penampungan Pembinaan mental Bimlat ketrampilan Kesehatan dan gizi Kesejahteraan sosial. Penyaluran kembali kepada keluarga Penyaluran kerja Pemulangan ke daerah asal Terminasi di panti Terminasi dilakukan bila WBS benar- benar sembuh ( mampu hidup normatif dan manusiawi tetapi karena adanya stigma di masyarakat bahwa orang yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa sembuh total maka banyak keluarga yang menolak. Penerimaan yaitu rujukan dari instansi / lembaga sosial atau permohonan dari keluarga / masyarakat
Data Klien

A.    Data Diri Klien
Nama                                       : Ny S R
Umur                                       : 30 tahun
Jenis kelamin                           : Perempuan
Asal daerah                             : Cikarang
Status                                      : Kawin
Alamat                                    : Cikarang

B.     Data Orang Terdekat Klien
Nama                                       : Tn D
Umur                                       : 45 tahun
Jenis kelamin                           : Laki-laki
Asal daerah                             : Cileungsi
Hubungan dengan klien            : Petugas panti
Alamat                                    : Kuningan Bogor
C.     Auto Anamnesa                     
Klien mengaku bernama S R,umur 30 tahun dan tinggal di Cikarang. Sekolah sampai SMU di Cikarang. Klien mengaku mempunyai anak kecil berumur 1,5 tahun bernama Bella yang sekarang diasuh suami dan orang tua klien. Klien mengatakan kalau Bella masih menetek dan mengatakan kalau teteknya masih keluar asi sambil menunjukkan payudaranya sambil dipencet meski tidak keluar asi. Suaminya kerja sebagai kontraktor bernama M Y berumur 50 tahun sambil menun jukkan cincin yang dipakainya itu katanya cincin perkawinan. Klien berulang kali mengatakan kalau dia ingin pulang tapi tidak punya ongkos ke Cikarang,dia cerita butuh ongkos 30 ribu untuk ke Cikarang bahkan menanyakan apakah dia bisa dipastikan pulang hari ini. Klien berulang bertanya memastikan kalau sekarang ini di Cipayung sambil menghitung jarak ke Cikarang dan route bis kalau dia pulang ke Cikarang. Klien tidak tahu kenapa dia ditangkap petugas Kamtib 3 hari yang lalu, malam itu jam 20.00 dia berjalan-jalan ditaman di Cikarang,duduk dan kemudian tiduran di dekat telpon umum dan tiba-tiba di tangkap oleh Kamtib dan dibawa ke jakarta. Klien takut dengan petugas di panti yang jahat karena telah menangkapnya dan memotong pendek rambutnya sambil menunjuk petugas berseragam di panti tersebut,klien juga menunjukkan rambutnya yang dipotong pendek sambil mengatakan kalau sekarang rambutnya ada kutunya padahal waktu dulu tidak pernah ada kutu. Klien bercerita selama di panti tidak pernah ada keluarga yang datang menjenguknya tapi kemudian tersenyum sambil mengatakan kalau sekarang dia sudah tidak apa-apa sambil menunjukkan kue miliknya sambil mendekapnya. Klien mengatakan enak kuenya,mengatakan terima kasih waktu dikasih bahkan mengajak makan kue bersama bahkan setiap ada teman panti yang mendekat klien selalu memberi. Klien mengatakan senang dipanti,banyak temannya meski pernah dijahati teman satu ruang. Klien megatakan mandi sehari 2 kali, makan 3 kali,minum tersedia dan semua dilakukan sendiri. Menurut klien,makanan dipanti enak dan dia tidak tahu temannya yang dipanti itu sakit apa. Klien merasa tidak punya masalah selama ini baik dengan teman, keluarga maupun petugas panti. Klien menghabiskan waktunya di kamar dengan tiduran. Klien bercerita kalau dia pernah bekerja di PT Mattel Cikarang selama sebulan dan di pabrik teksti sebulan dan saat ditanya alasannya kenapa hanya sebulan dia mengatakan karena sedang libur lebaran. Klien memberikan nomor HP milik suaminya untuk minta tolong dihubungi menanyakan kapan dia akan dijenguk dan dibawa keluar dari panti.klien pernah menanyakan kapan boleh pulang tapi petugas bilang kalau bisnya belum datang.
D.    Allo Anamnesa                      
Pak D salah satu petugas di Panti Bina Laras II Cipayung. Dari keterangan pak D, Ny S R berasal dari cikarang yang sampai ke panti karena dipungut dari pinggir jalan di sebuah taman. Klien memang baru 3 hari di panti dan keluarga belum diberitahu karena klien hanya tahu alamatnya di Cikarang tidak secara detail. Belum ada keterangan pasti dari dokter tentang jenis gangguan psikotik yang diderita,masa ini baru digali masalah klien. Klien dapat merawat diri sendiri tanpa bantuan seperti mandi, makan dan mencuci hanya saja klien harus disuruh dan diingatkan. Klien tidak ada inisiatif sendiri melakukan kegiatan yang bersifat merawat pribadi seperti mandi tapi harus disuruh oleh petugas panti. Klien masih ditempatkan diruang yang masih di kunci borgol karena klien masih baru.
E.     Kesimpulan Permasalahan     
Klien beberapa kali mengatakan kalau dia ingin pulang ke Cikarang bahkan menanyakan apakah hari ini bisa keluar dari panti dan pulang. Klien dapat merawat diri seperti makan dan mandi tapi harus disuruh.klien lebih banyak diam dan terkesan berhati-hati dalam berbicara.
F.      Kondisi Kesehatan dan Lingkungan Sosial Klien     
Klien dalam kondisi yang sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik, menjawab pertanyaan dengan baik bahkan terkesan jauh dari gangguan psikotik kalau hanya sekilas,  selalu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan. Klien ingat tanggal lahirnya,tahun lulus sekolahnya,nomor HPnya dan suami,nama semua anggota keluarga besarnya. Klien menempati ruangan diatas bersama temannya lebih dari 15 orang diruangan dilantai 1 dan masih dalam ruangan yang dikunci dari luar karena memang baru beberapa hari. Penampilan klien rapi,pakaian rapi dengan bawahan celana panjang hitam,memakai jilbab,memakai sandal dan tidak berbau. Klien suka berbagi dengan temannya dilihat dari sikapnya yang selalu memberi kue tiap ada temennya yang datang mendekatinya.
G.    Saran Untuk Penempatan Klien
Klien baru 3 hari di panti dan baru dalam tahap pemeriksaan oleh dokter sehingga bisa saja ditempatkan di Panti Bina Laras II. Klien ditempatkan diruangan yang masih dikunci dari luar meski klien bisa melihat keluar dan ditempatkan bersama klien lain yang jauh lebih parah kondisinya seperti klien yang tidak bisa merawat diri, BAK dan BAB ditempat sehingga ruangan berbau menyengat dan klien yang kotor tidak bisa mandi sendiri, mungkin itu karena klien masih baru tapi alangkah lebih baik klien dipisahkan dari klien lain yang tidak bisa merawat diri karena akan menambah tekanan psikologis pada klien.