Minggu, 17 Agustus 2014

Masa kecilku



Sejak kecil hari hariku selalu bersama bapak dan ibukku,,bagaimana tidak,bapak dan ibukku tidak bekerja dikantor tapi berdagang dirumah, kata bapak berdagang mulai tahun 1973,,hemm dicetakpun belum aku. Mungkin karena belum banyak warung di sekitar rumahku maka warung bapak cukup ramai pengunjung sampai aku ini meski ada ibu dan bapak tapi yang merawatku dari bangun sampai tidur itu adalah yu yem yang sejak aku bayi sudah ikut di rumahku. Jam 6 pagi mereka sudah buka warung dan tutup jam 9 malam…masa kecilku tidak boleh bermain karena rumahku dekat jalan raya provinsi yang saat itu sudah banyak bis yang lewat. Aku ingat kalau yu yem baru sakit maka aku belum mandi meski sudah jam 7 apalagi makan,bisa dipastikan ibuku akan bawa ember dan air dan dibiarkan aku main air didepan rumah dan bisa dipastikan akan ada ibu yang baik hati yang kemudian memandikanku selagi nunggu belanjaan disiapkan ibuku. Makan juga gak jauh beda,,,ditaruhnya makanan dan pasti ada yang nyuapin aku. Jadilah aku anak banyak orang,,tiap hari mereka pembeli yang ngawasin aku,,yang ngajak ngobrol dan mungkin kebiasaan aku berkomunikasi dengan banyak pembeli ini yang membentukku jadi gadis kecil yang banyak tanya,,banyak cerita dan tidak pernah takut dengan siapapun meski tidak kenal. He he untung dulu gak ada penculik ya,,akukan mau aja ama siapa aja termasuk tukang ojek depan rumah yang suka jalannya nabrak nabrak yang akhirnya aku tahu itu mabuk dari yu yem. Setiap hari dari kecil sampai aku kelas tiga smp bermain yang menyenangkan selain mencari ikan dibelakang rumah adalah bermain dan ngobrol dengan pembeli dan tukang ojek juga bapak polisi depan rumah. Rokok dan bir itu selalu menjadi pemandangan setiap hari,,aku tidak peduli ato mungkin tepatnya aku terbiasa sejak kecil melihat dan hafal bahwa setelah minum bir maka orang orang itu akan jalan nabrak nabrak. Berkelahi sampai mukuli orang menjadi tontonan gratisku setiap hari..ada aja sebabnya,,pencurilah,,penipulah,,salah pahamlah, waktu itu aku biasa aja melihatnya,,mo takut gimana toh aku tidak bisa menghindarinya.  Mereka tidak jahat karena mereka menjagaku sejak kecil…bahkan kalau aku tak bisa kerjain PR maka mereka yang bakal kasih aku bantu. Hampir tidak ada teman cewek dirumah selain kakak pertamaku yang galak,,,jadi lengkaplah aku jadi cewek setengah cowok. Permainanku pancing,ketapel, layang layang juga kelereng. Hemm itulah masa kecilku…tepatnya sampai remaja.

Jumat, 15 Agustus 2014

Panggil aku riyan


Panggil aku rian
Nama lengkapku tri handayani,,kata bapakku yang kasih nama itu pakde aku,,bias ditebakkan kalau aku anak ketiga mungkin maksudnya anak ketiga yang member daya kali ya..ngawurdotcom. sejak kecil panggilanku “tri” saja,tentu orang pasti akan bilang..anak nomer tiga ya??? Dan seperti biasanya kujawab dengan anggukan dan senyuman (saat itu blm bawel deh,,masih kecil). Waktu aku kelas 5 SD kakak aku yang waktu itu kelas 2 smp meninggal karena kecelakaan..truk bermuatan semen yang membawanya pergi..hemm jadi sedih…dia kakak aku yang nomer dua yang meski cowok tapi super pendiam dan pelindungku sehingga akupun sangat kehilangannya, tepatnya tahun 1988 kejadian itu. Aku sangat terpukul dan selalu menangis bila teringat keusilanku yang tiap hari bikin dia repot meski dia gak bisa marah…bertahun sudah dah aku mulai melupakannya..bukannya aku tidak saying karena ingin melupakannya,,hanya saja selalu sedih bila teringatnya.
“kamu anak nomer tiga ya” ..pertanyaan yang selalu mengingatkan aku pada kakak nomer dua dan setiap ditanya tak ada lagi anggukan dan senyuman tapi mendadak ada yang mendesir didada. Hari berlalu aku jengkel dengan pernyataan seperti itu. Kelas 6 dan sampai kelas tiga smp. Tapi eit pas kelas tiga smp tepatnya di smp sogan ada bapak penjaga perpustakaan (maaf pak aku lupa namanya) yang kasih saran dan selalu panggil aku riyan dengan alasan ada nama panggilan tri sudah 3 orang,,handa juga sudah ada sementara yani banyak banget. Tiap hari dia panggil riyan dari kata gabungan nama depan dan nama belakangku katanya dan dia sukaa banget  panggil aku karena hamper tiap hari yang betah di perpustakaan itu aku,,hemm padahal bukannya baca buku pelajaran tapii buku cerita dan novel,,hemm.
Setelah SMP aku atas nasehat bapak sama ibukku maka aku daftar di SPK alias sekolah perawat kesehatan tapi sekarang sudah gak ada lagi. Sekolahnya di kota Jogjakarta tepatnya di mangkuyudan mantrijeron jogja, nah di spk tuh tinggal diasrama tibalah kenalan tiap ketemu sesama siswa baru dan tiap kali kenalan maka aku langsung bilang “panggil aku riyan”, gak ada pernyataan anak nomer tiga lagi, tidak teringat kakak lagi dan nyamanlah aku dengan nama itu sampai sekarang….
Ini aneh,,kubuka cerita lamaaa dan ingin salin disini