Kamis, 05 Mei 2011

Malaikat kecil...

Aku terjaga malam ini meski baru 2 jam tidur setelah temenku sebelah kamar di asrama mahasiswa kudengar seperti sedang telpon dan dengan jelas kudengar isakan,kata-kata kejang,rumah sakit,infus dan ada banyak lagi... setelah selesai dia telpon,aku meloncat dan kudekati bersama seorang teman yang terjaga juga. kak nova nama temenku itu,dia menangis... kak nova bercerita kalau anaknya kejang,dia panik... kak nova bercerita kalau hari ini malaikat kecilnya yang berusia 13 bulan panas,dan diare 3 kali. ketika kak nova cerita,aku berusaha keras membendung air mata,bagaimana tidak,bisa kubayangkan rasanya apalagi pernah kualami... satu sisi anak sakit,sisi lain harus kita harus kuliah esok hari dan yang jelas jauh dari rumah.Meski jarak tempuh kak nova kerumah makan waktu 3jam tapi masalahnya ini tengah malam...
ingatanku langsung melayang ingat malaikat kecilku yang berusia 4 tahun dijogja... sedikit lega karena kubayangkan dia pasti sedang tidur nyenyak. aku masih ingat tepatnya 2bulan yang lalu ketika siang itu aku dapat telpon dari suamiku kalau pendekar kecilku harus operasi hidrocele yang gejalanya scrotum yang membesar terisi cairan. operasi direncanakan besok pagi sementara aku masih ada kuliah sampe hari jumat tapi aku disarankan suami untuk tidak pulang karena ada ujian esok hari.aku langsung pening,bagaimana tidak kalau besok pagi anakku operasi dengan anastesi umum sementara aku ikut ujian.setelah ijin ujian sore itu aku langsung berangkat ke jatinegara untuk mengejar kereta senja jogja dan alhamdulillah..pas sampe jatinegara kereta pas mo datang dan akupun dibawanya . jam 4 pagi sampai RS,anakku masih tidur dan segera kuberesi semua makanan dan minuman yang ada dimeja setelah kusadari anakku berpuasa sejak jam 2.pagi jam 10 anakku masuk ruang operasi,kusiapkan mental dia dengan mengatakan bahwa dia mau diperiksa oleh beberapa dokter yang memakai masker kaena pak dokter baru flu,kukatakan kalau semua dokter dan suster adalah temen ibu dan terbukti bahwa dia tidak takut dan tidak menangis saat digendong masuk meja operasi di dalam OK.dan aku yang tak kuasa menahan air mata meski ada temen bidan yang dinas diruangan itu yang menenangkanku dengan mengatakan kalau anakku pemberani jadi tak perlu dikhawatirkan. kami menemani diluar ruang operasi sudah 2 jam ketika ada panggilan keluarga bahwa anakku sudah selesai dioperasi.alhamdulillah...
ya Allah,berat memang menempuh study jauh dari keluarga terutama saat ada kabar kalau anak baru sakit,mo pulang butuh waktu semalam,jadwal kuliah yang tidak kompromi,tidak pulang kog tidak tenang.. tapi semoga apa yang kulakukan adalah yang terbaik karena satu alasan kuat aku disini adalah untuk anak2ku... amin.